Tuesday, March 10, 2015

Translation: The Example of English-Indonesian Translation Work

The Importance of Computer and Internet Access at Home
The internet is something most of us take for granted.  We look up recipes, stay connected to friends and family, and research many different topics.  More and more devices such as phones, e-readers, and MP3 players connect to the internet.  And many students use the internet on a regular basis to do research for papers and other school assignments.  In addition to the internet, many students use programs such as word processing programs, drawing programs and photo shop programs. 
It should be reassuring that more and more students are using the computer.  That is until you look at statistics in the states that perform worst where education is concerned.  Recent statistics out of Louisiana, which routinely ranks near the bottom in terms of education and graduation rates, show that between 32 to 40 percent of students do not have access to computers or internet at home. 
For a whole generation of parents and grandparents that number may not seem too alarming, after all, they managed to go to school, even to college and advanced degrees without internet access.  But the world has changed.  In years past, one expense that many parents incurred early in their child’s life was the purchase of an encyclopedia set.  As the computer and internet became a household fixture, many families replaced the purchase of encyclopedias with internet access.  It could be argued that students with computer and internet access at home have an unfair advantage over students who do not have that access.
Consider the student who does have internet access at home.  With a five page report due, that student sits in their own home, pulls up the internet on the computer, and at their fingertips have thousands of sources from which to gather information.  After collecting his or her data, this student types in the report, giving little care to the correct spelling or grammar, since both of those are easy enough to fix with an adequate word processing program.  Finally, the corrected research paper is printed out and tucked into a folder to be turned in.
In comparison the student who does not have computer and internet access at home has to find a source to gather information from for the paper.  The library might be a good source for that, but first the student must secure a ride to the library.  If that student is lucky, she can then use library resources.  This is a much slower process, requiring more time.  Some students might then wait in line for computer time at the library, with hopes of getting time to enter their report and print it out.  However, computer resources at the library are limited, and not everyone will have the time or opportunity to type in their report.  This means that this student will then spend additional time hand-writing the report.  In addition, this student will not have the benefit of grammar and spell checker software. 
The contrast between the time spend for each of these students to complete the same report is startling.  The depth of research will not be equal for these two students, nor will the grammatical and spelling accuracy.  This puts the student without computer and internet access at a decided disadvantage before the paper is even graded.  Because of those disadvantages, the technologically challenged student may fall behind simply because it takes more time to complete assignments, and that additional time spent will take time away from the study of other subjects. 
Over the course of a student’s elementary, middle and high school years this disadvantage will probably be cumulative and may also lead to lower self-esteem, as grades may slip, or at best require more work, and longer hours to remain competitive with other students who have technological advantages such as home computer and internet access. 
In a time when we are blaming teachers for poor performance, and in states that score low in academics, maybe one way to improve the standing of students and the states in general is to look at the gap between the students who have home computer and internet access and those who do not.  It is beyond the scope of this writing to suggest a solution to this dilemma, however it is interesting to consider that home computer and internet access might contribute to improved grades, and ultimately high academic performance within a state.

 Pentingnya Komputer dan Jaringan Internet di Rumah
Kebanyakan dari kita sangat bergantung pada internet. Kita mencari berbagai resep, selalu terhubung dengan teman dan keluarga, serta meneliti berbagai topik. Terlebih- lebih perangkat seperti telepon, e-readers, dan pemutar MP3 terhubung dengan internet. Dan banyak siswa menggunakan internet yang umumnya digunakan untuk mengerjakan makalah dan tugas sekolah yang lain. Juga dengan internet, banyak siswa menggunakan program seperti program pengolah kata, program untuk menggambar, dan program photo shop.
Hal ini seharusnya melegakan bahwa lebih dan lebih banyak lagi siswa yang menggunakan komputer. Namun jika anda melihat pada data statistik di dalam sebuah negara yang terpuruk di mana pendidikannya memprihatinkan. Data statistik sebelumnya di sekitar Louisiana, yang secara rutin mengurutkan hingga mendasar mengenai pendidikan dan tingkatan kelulusan, menunjukkan antara 32 hingga 40 persen siswa tidak memiliki akses komputer atau internet di rumah.
Untuk seluruh generasi orang tua dan kakek- nenek angka tersebut mungkin tidak terlihat memprihatinkan, karena mereka menempuh pendidikan sekolah dan bahkan kuliah dan berbagai pendidikan tinggi tanpa akses internet. Tetapi, dunia telah berubah. Bertahun- tahun lalu, satu kali biaya yang diberikan orang tua di awal bulan digunakan untuk membeli buku- buku enslikopedia. Ketika komputer menjadi salah satu perabot rumah tangga, banyak keluarga mengganti pembelian ensiklopedia dengan jaringan internet. Terdapat anggapan bahwa siswa yang memiliki jaringan komputer dan internet di rumah memiliki keuntungan yang tidak seimbang melebihi siswa yang tidak memiliki jaringan komputer.
Perhatikan siswa yang memiliki jaringan internet di rumah. Dengan mengerjakan lima laporan sekaligus, siswa tersebut duduk di rumah, menghubungkan internet melalui komputer, dan di setiap jari- jari kelingking mereka mendapatkan ribuan sumber untuk mengumpulkan informasi. Setelah mengumpulkan data, siswa tersebut mengetik laporannya, hanya sedikit memperhatikan ejaan dan struktur bahasa yang benar, karena keduanya sangat mudah diperbaiki dengan program pengolah kata. Akhirnya, makalah penelitian yang telah diperbaiki dicetak dan disimpan di dalam map untuk dikumpulkan.
Dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki komputer dan jaringan internet di rumah, dia harus menemukan sumber untuk mengumpulkan informasi untuk laporannya. Perpustakan akan menjadi sumber yang bagus dalam pengumpulan informasi, tetapi pertama kali siswa harus sudah terdaftar diperpustakaan tersebut. Jika siswa tersebut beruntung, dia bisa menggunakan komputer tersebut. Ini merupakan proses yang lebih lama, membutuhkan waktu lebih banyak. Beberapa siawa harus antri terlebih dahulu untuk mendapatkan bagian untuk menggunakan komputer di perpustakaan, dengan harapan mereka bisa mendapatkan bagian waktu untuk memasukkan laporan mereka dan mengeprinnya. Bagaimanapun juga, sumber yang berasal dari komputer adalah terbatas, dan tidak semua siswa akan mempunyai waktu dan kesempatan untuk mengetik laporan mereka. Ini berarti siswa tersebut akan membutuhkan tambahan waktu untuk menulis tangan laporan mereka. Selebihnya, siswa tidak akan mempunyai kelebihan software pengecekan grammar dan ejaan yang ada pada komputer.
Perbedaan penggunaan waktu untuk setiap siswa dalam melengkapi laporan yang sama adalah waktu permulaan dia. Kedalaman isi pada penelitian tidak akan menjadi seimbang untuk  kedua siswa ini, juga tidak akan sepenuhnya benar grammarnya dan keakuratan ejaannya.  Hal ini akan membuat siswa yang tidak memiliki komputer dan jaringan internet mempunyai kesulitan sebelum penelitiannya dinilai. Dikarenakan berbagai kerugian tersebut, siswa dengan kesulitan dibidang teknologi bisa tertinggal karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, dan tambahan waktu yang dihabiskan akan tersita banyak untuk mata pelajaran lainnya.
Dari keseluruhan mata pelajaran siswa SD, SMP dan SMA, kerugian ini akan bertambah  dan juga akan mengarah pada menurunnya kepercayaan diri para siswa, nilai yang akan menurun, mempersyaratkan para siswa untuk bekerja lebih keras, dan waktu yang lebih lama untuk tetap bersaing dengan siswa-siswa lainnya yang memiliki kelebihan secara teknologi seperti komputer dan jaringan internet.
Disaat kita menyalahkan para guru tentang tidak bagusnya kinerja guru, dan mengenai rendahnya nilai akademik siswa, mungkin satu cara untuk meningkatkan prestasi siswa dan aspek lainnya secara umum adalah dengan melihat perbedaan siswa yang mempunya komputer dan jaringan internet dan bagi mereka yang tidak mempunyai keduanya ini. Perbedaan ini dutulis dalam penulisan artikel ini untuk memberi solusi mengenai dilema ini, bagaimanapun juga ini merupakan hal menarik untuk dijadikan pandangan bahwa komputer rumahan dan jaringan internet bisa berkontribusi untuk meningkatkan prestasi siswa, dan akibatnya pada membaikknya performa akademik siswa.

No comments:

Post a Comment