The
Importance of Computer and Internet Access at Home
The
internet is something most of us take for granted. We look up recipes,
stay connected to friends and family, and research many different topics.
More and more devices such as phones, e-readers, and MP3 players connect to the
internet. And many students use the internet on a regular basis to do
research for papers and other school assignments. In addition to the
internet, many students use programs such as word processing programs, drawing
programs and photo shop programs.
It
should be reassuring that more and more students are using the computer.
That is until you look at statistics in the states that perform worst where
education is concerned. Recent statistics out of Louisiana, which
routinely ranks near the bottom in terms of education and graduation rates,
show that between 32 to 40 percent of students do not have access to computers
or internet at home.
For
a whole generation of parents and grandparents that number may not seem too
alarming, after all, they managed to go to school, even to college and advanced
degrees without internet access. But the world has changed. In
years past, one expense that many parents incurred early in their child’s life
was the purchase of an encyclopedia set. As the computer and internet
became a household fixture, many families replaced the purchase of
encyclopedias with internet access. It could be argued that students with
computer and internet access at home have an unfair advantage over students who
do not have that access.
Consider
the student who does have internet access at home. With a five page
report due, that student sits in their own home, pulls up the internet on the
computer, and at their fingertips have thousands of sources from which to
gather information. After collecting his or her data, this student types
in the report, giving little care to the correct spelling or grammar, since
both of those are easy enough to fix with an adequate word processing
program. Finally, the corrected research paper is printed out and tucked
into a folder to be turned in.
In
comparison the student who does not have computer and internet access at home
has to find a source to gather information from for the paper. The
library might be a good source for that, but first the student must secure a
ride to the library. If that student is lucky, she can then use library
resources. This is a much slower process, requiring more time. Some
students might then wait in line for computer time at the library, with hopes
of getting time to enter their report and print it out. However, computer
resources at the library are limited, and not everyone will have the time or
opportunity to type in their report. This means that this student will
then spend additional time hand-writing the report. In addition, this
student will not have the benefit of grammar and spell checker software.
The
contrast between the time spend for each of these students to complete the same
report is startling. The depth of research will not be equal for these
two students, nor will the grammatical and spelling accuracy. This puts
the student without computer and internet access at a decided disadvantage
before the paper is even graded. Because of those disadvantages, the technologically
challenged student may fall behind simply because it takes more time to
complete assignments, and that additional time spent will take time away from
the study of other subjects.
Over
the course of a student’s elementary, middle and high school years this
disadvantage will probably be cumulative and may also lead to lower
self-esteem, as grades may slip, or at best require more work, and longer hours
to remain competitive with other students who have technological advantages
such as home computer and internet access.
In
a time when we are blaming teachers for poor performance, and in states that
score low in academics, maybe one way to improve the standing of students and
the states in general is to look at the gap between the students who have home
computer and internet access and those who do not. It is beyond the scope
of this writing to suggest a solution to this dilemma, however it is
interesting to consider that home computer and internet access might contribute
to improved grades, and ultimately high academic performance within a state.
Pentingnya Komputer dan Jaringan Internet di
Rumah
Kebanyakan
dari kita sangat bergantung pada internet. Kita mencari berbagai resep, selalu
terhubung dengan teman dan keluarga, serta meneliti berbagai topik. Terlebih-
lebih perangkat seperti telepon, e-readers, dan pemutar MP3 terhubung dengan
internet. Dan banyak siswa menggunakan internet yang umumnya digunakan untuk
mengerjakan makalah dan tugas sekolah yang lain. Juga dengan internet, banyak
siswa menggunakan program seperti program pengolah kata, program untuk
menggambar, dan program photo shop.
Hal ini
seharusnya melegakan bahwa lebih dan lebih banyak lagi siswa yang menggunakan
komputer. Namun jika anda melihat pada data statistik di dalam sebuah negara
yang terpuruk di mana pendidikannya memprihatinkan. Data statistik sebelumnya
di sekitar Louisiana, yang secara rutin mengurutkan hingga mendasar mengenai
pendidikan dan tingkatan kelulusan, menunjukkan antara 32 hingga 40 persen
siswa tidak memiliki akses komputer atau internet di rumah.
Untuk
seluruh generasi orang tua dan kakek- nenek angka tersebut mungkin tidak
terlihat memprihatinkan, karena mereka menempuh pendidikan sekolah dan bahkan
kuliah dan berbagai pendidikan tinggi tanpa akses internet. Tetapi, dunia telah
berubah. Bertahun- tahun lalu, satu kali biaya yang diberikan orang tua di awal
bulan digunakan untuk membeli buku- buku enslikopedia. Ketika komputer menjadi
salah satu perabot rumah tangga, banyak keluarga mengganti pembelian
ensiklopedia dengan jaringan internet. Terdapat anggapan bahwa siswa yang
memiliki jaringan komputer dan internet di rumah memiliki keuntungan yang tidak
seimbang melebihi siswa yang tidak memiliki jaringan komputer.
Perhatikan
siswa yang memiliki jaringan internet di rumah. Dengan mengerjakan lima laporan
sekaligus, siswa tersebut duduk di rumah, menghubungkan internet melalui
komputer, dan di setiap jari- jari kelingking mereka mendapatkan ribuan sumber
untuk mengumpulkan informasi. Setelah mengumpulkan data, siswa tersebut
mengetik laporannya, hanya sedikit memperhatikan ejaan dan struktur bahasa yang
benar, karena keduanya sangat mudah diperbaiki dengan program pengolah kata.
Akhirnya, makalah penelitian yang telah diperbaiki dicetak dan disimpan di
dalam map untuk dikumpulkan.
Dibandingkan dengan siswa yang tidak
memiliki komputer dan jaringan internet di rumah, dia harus menemukan sumber
untuk mengumpulkan informasi untuk laporannya. Perpustakan akan menjadi sumber
yang bagus dalam pengumpulan informasi, tetapi pertama kali siswa harus sudah
terdaftar diperpustakaan tersebut. Jika siswa tersebut beruntung, dia bisa
menggunakan komputer tersebut. Ini merupakan proses yang lebih lama,
membutuhkan waktu lebih banyak. Beberapa siawa harus antri terlebih dahulu
untuk mendapatkan bagian untuk menggunakan komputer di perpustakaan, dengan
harapan mereka bisa mendapatkan bagian waktu untuk memasukkan laporan mereka
dan mengeprinnya. Bagaimanapun juga, sumber yang berasal dari komputer adalah
terbatas, dan tidak semua siswa akan mempunyai waktu dan kesempatan untuk
mengetik laporan mereka. Ini berarti siswa tersebut akan membutuhkan tambahan
waktu untuk menulis tangan laporan mereka. Selebihnya, siswa tidak akan
mempunyai kelebihan software pengecekan grammar dan ejaan yang ada pada
komputer.
Perbedaan penggunaan waktu untuk
setiap siswa dalam melengkapi laporan yang sama adalah waktu permulaan dia.
Kedalaman isi pada penelitian tidak akan menjadi seimbang untuk kedua siswa ini, juga tidak akan sepenuhnya
benar grammarnya dan keakuratan ejaannya.
Hal ini akan membuat siswa yang tidak memiliki komputer dan jaringan
internet mempunyai kesulitan sebelum penelitiannya dinilai. Dikarenakan
berbagai kerugian tersebut, siswa dengan kesulitan dibidang teknologi bisa
tertinggal karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya, dan tambahan waktu yang dihabiskan akan tersita banyak untuk
mata pelajaran lainnya.
Dari
keseluruhan mata pelajaran siswa SD, SMP dan SMA, kerugian ini akan
bertambah dan juga akan mengarah pada
menurunnya kepercayaan diri para siswa, nilai yang akan menurun,
mempersyaratkan para siswa untuk bekerja lebih keras, dan waktu yang lebih lama
untuk tetap bersaing dengan siswa-siswa lainnya yang memiliki kelebihan secara
teknologi seperti komputer dan jaringan internet.
Disaat
kita menyalahkan para guru tentang tidak bagusnya kinerja guru, dan mengenai
rendahnya nilai akademik siswa, mungkin satu cara untuk meningkatkan prestasi
siswa dan aspek lainnya secara umum adalah dengan melihat perbedaan siswa yang
mempunya komputer dan jaringan internet dan bagi mereka yang tidak mempunyai keduanya
ini. Perbedaan ini dutulis dalam penulisan artikel ini untuk memberi solusi
mengenai dilema ini, bagaimanapun juga ini merupakan hal menarik untuk
dijadikan pandangan bahwa komputer rumahan dan jaringan internet bisa
berkontribusi untuk meningkatkan prestasi siswa, dan akibatnya pada membaikknya
performa akademik siswa.
No comments:
Post a Comment